Sifan Hassan adalah pelari wanita paling dominan di dunia saat ini. Dengan serangkaian kemenangan dan rekor dunia, ia telah mengukir tempatnya dalam sejarah olahraga. Perjalanannya dari pengungsi hingga menjadi juara dunia sangatlah inspiratif dan memotivasi. Ia tidak hanya seorang atlet yang luar biasa, tetapi juga seorang panutan bagi banyak orang.
Lahir di Ethiopia, Hassan dan keluarganya terpaksa mengungsi akibat perang saudara saat ia masih kecil. Mereka akhirnya menetap di Belanda, di mana ia pertama kali mengenal olahraga lari. Ia dengan cepat menunjukkan bakat alaminya dan mulai memecahkan rekor di berbagai ajang.
Terobosan Hassan datang pada Kejuaraan Atletik Dunia 2019, di mana ia memenangkan emas di nomor 1500 meter dan 10.000 meter. Kemenangan ini menjadikannya wanita pertama yang memenangkan dua emas dalam jarak lari jarak jauh pada kejuaraan dunia. Ia juga memecahkan rekor dunia di nomor 10.000 meter.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Hassan membuat sejarah dengan memenangkan medali emas di nomor 5000 meter dan 10.000 meter, serta medali perunggu di nomor 1500 meter. Prestasi ini menjadikannya wanita pertama yang memenangkan tiga medali dalam nomor lari jarak jauh di satu edisi Olimpiade.
Selain prestasinya yang luar biasa di lintasan lari, Hassan juga dikenal karena sifatnya yang rendah hati dan keinginannya untuk membantu orang lain. Ia adalah Duta Besar Niat Baik untuk PBB dan telah menggunakan platformnya untuk menyuarakan masalah-masalah penting, seperti kesetaraan gender dan pendidikan untuk anak perempuan.
Kisah Sifan Hassan adalah kisah tentang ketahanan, kerja keras, dan inspirasi. Perjalanannya membuktikan bahwa apa pun asal-usul atau keadaan hidup seseorang, mereka dapat mencapai hal-hal luar biasa jika mereka memiliki tekad dan keberanian untuk mengejar mimpinya.