Dunia pendidikan Indonesia kembali dikejutkan dengan sebuah peristiwa tragis yang menimpa seorang siswi sekolah dasar (SD). Seorang bocah perempuan berusia 11 tahun di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, menjadi korban pembakaran yang dilakukan oleh teman sebaya di sekolahnya.
Kejadian ini sontak menggemparkan masyarakat. Betapa tidak, seorang anak yang seharusnya berada di lingkungan aman dan nyaman, justru mengalami nasib menyedihkan. Insiden ini terjadi pada hari Senin (20/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB di halaman sekolah.
Berdasarkan keterangan polisi, kejadian bermula saat korban sedang bermain bersama teman-temannya. Tiba-tiba, salah seorang temannya yang berinisial A (12) mengambil korek api dan membakar lengan kiri korban.
Korban sempat berteriak kesakitan dan berusaha memadamkan api, namun api terus menjalar hingga membakar sebagian wajahnya. Teman-teman korban yang panik langsung berteriak minta tolong, dan guru pun segera memberikan pertolongan pertama.
Korban mengalami luka bakar yang cukup parah, terutama di bagian wajah dan tangan. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Menurut Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, luka bakar yang dialami korban cukup luas, sekitar 20%. Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Polisi masih menyelidiki motif di balik pembakaran tersebut. Pelaku diduga melakukan aksinya karena merasa kesal terhadap korban.
Kepada penyidik, pelaku mengaku sering diejek oleh korban. Ia juga merasa kesal karena korban kerap meminjam barang-barangnya tanpa izin.
Kejadian ini meninggalkan dampak traumatis bagi korban dan keluarganya. Korban mengalami luka fisik dan mental yang mendalam. Selain luka bakar, korban juga mengalami trauma psikis yang membuatnya ketakutan dan tidak berani kembali ke sekolah.
Keluarga korban berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya karena telah merenggut kebahagiaan anak mereka.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya membangun lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman. Anak-anak harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan perundungan, baik secara fisik maupun mental.
Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran berharga để mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan.