Siswi SD dibakar teman: Tragedi pilu yang mengiris hati




Sebuah tragedi pilu telah menggemparkan negeri ini. Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) bernama Amelia (9) dibakar oleh teman-teman sekelasnya hingga mengalami luka bakar serius. Peristiwa keji ini terjadi di sebuah sekolah dasar di Jakarta Timur pada Rabu (15/2/2023).

Menurut keterangan pihak kepolisian, Amelia dibakar saat bermain di toilet sekolah. Pelaku pembakaran adalah tiga orang temannya sendiri, yang masih berusia 9 dan 10 tahun.

Kisah Amelia yang Menyayat Hati

Amelia adalah anak yang ceria dan baik hati. Dia berasal dari keluarga sederhana, dan berprestasi cukup baik di sekolahnya.

Namun, nasib tragis menimpa Amelia pada hari Rabu yang nahas itu. Entah apa yang memicu amarah teman-temannya, mereka tega menyiram tubuh Amelia dengan bensin dan membakarnya.

Amelia yang tak berdaya hanya bisa menjerit kesakitan saat api membakar tubuhnya. Untungnya, teriakannya didengar oleh seorang guru yang sedang melintas. Guru tersebut langsung berupaya memadamkan api dan membawa Amelia ke rumah sakit.

Luka Bakar Parah

Akibat kejadian tersebut, Amelia mengalami luka bakar parah di beberapa bagian tubuhnya, termasuk wajah, tangan, dan kaki. Dia kini masih dirawat di rumah sakit dan membutuhkan penanganan medis intensif.

Pelaku Masih Diperiksa

Pihak kepolisian telah mengamankan ketiga pelaku dan masih melakukan pemeriksaan intensif. Motif di balik pembakaran tersebut masih belum diketahui secara jelas.

Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah

Tragedi ini mengundang keprihatinan dan kecaman luas dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan keji para pelaku dan mendesak pihak berwenang untuk memberikan hukuman setimpal.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), juga mengecam keras kejadian ini. Kemendikbud menegaskan bahwa tindakan kekerasan di lingkungan sekolah tidak bisa ditoleransi dan akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

Refleksi dan Ajakan

Tragedi pembakaran Amelia menjadi pengingat penting bagi kita semua. Kekerasan pada anak-anak, apapun bentuknya, tidak dapat dibenarkan dan harus dilawan bersama.

Mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah perundungan dan kekerasan di sekolah. Anak-anak kita berhak atas lingkungan belajar yang aman dan nyaman, bebas dari segala bentuk kekerasan.

Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawasi dan melaporkan setiap tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Bersama-sama, kita ciptakan sekolah yang aman dan ramah untuk anak-anak kita.