Supratman Andi Agtas, sang Maestro di Balik Bendera dan Lagu Kebangsaan Kita




Saya masih ingat dengan jelas, saat masih kanak-kanak, rasa bangga dan haru yang menyelimuti saya setiap kali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya". Liriknya yang penuh semangat dan melodinya yang agung, seakan mengobarkan jiwa patriotisme dalam diri saya.

Namun, tahukah Anda siapa sosok di balik terciptanya lagu kebangsaan kita yang begitu menggugah ini? Dialah Supratman Andi Agtas, seorang anak muda kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, yang memiliki bakat luar biasa dalam bidang musik.

Kisah Dibalik Penciptaan Lagu Kebangsaan

Pada tahun 1928, menjelang Kongres Pemuda II, Supratman yang saat itu bekerja sebagai jurnalis, menerima tugas untuk menciptakan sebuah lagu kebangsaan. Dengan penuh semangat, ia mengolah melodi yang telah terlintas dalam pikirannya sejak lama.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928, di hadapan para peserta Kongres Pemuda II, Supratman mempersembahkan lagu "Indonesia Raya" untuk pertama kalinya. Suara biolanya yang merdu mengiringi nyanyian para pemuda, menciptakan suasana haru dan bangga yang menyelimuti ruangan.

Latar Belakang Sang Maestro

Supratman lahir pada tanggal 23 Februari 1903, di keluarga yang sangat mengapresiasi musik. Sejak kecil, ia telah belajar bermain biola dan menunjukkan bakatnya yang luar biasa. Selain musik, Supratman juga dikenal sebagai seorang sastrawan dan jurnalis yang aktif menyuarakan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pengaruh musik Barat dan budaya lokal sangat terasa dalam karya-karya Supratman. Ia berhasil memadukan harmoni klasik dengan melodi tradisional, sehingga menciptakan harmoni yang khas dan menyentuh hati para pendengarnya.

Bendera Sang Saka Merah Putih

Selain "Indonesia Raya", Supratman juga berperan penting dalam penciptaan bendera kebangsaan Indonesia, Sang Saka Merah Putih. Pada tahun 1928, ia bersama beberapa tokoh pemuda lainnya, seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, mengusulkan desain dua warna sebagai bendera negara Indonesia.

Usulan tersebut terinspirasi dari bendera Kerajaan Majapahit yang memiliki warna merah dan putih. Bagi Supratman, warna merah melambangkan keberanian dan semangat juang, sementara putih melambangkan kesucian dan kemurnian.

Warisan Abadi

Supratman meninggal dunia pada usia yang relatif muda, yaitu 37 tahun. Namun, warisannya tetap hidup hingga hari ini. Lagu "Indonesia Raya" terus dikumandangkan di setiap acara resmi negara, membangkitkan semangat persatuan dan cinta tanah air dalam diri seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai seorang musisi dan nasionalis sejati, Supratman Andi Agtas telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia adalah sosok yang menginspirasi kita untuk terus mencintai dan memperjuangkan tanah air melalui karya-karya yang penuh makna.

Mari kita terus mengenang dan menghargai jasa-jasa Supratman Andi Agtas, sang maestro yang telah memberikan kita lagu kebangsaan dan bendera yang menjadi simbol kebanggaan dan persatuan kita sebagai bangsa Indonesia.