Suswono




Sosok Suswono, pendiri sekaligus mantan bos besar PT Blambangan Raya dan lain-lain sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta bola maupun media. Bagaimana tidak, ia yang dulunya hanya seorang dokter kandungan sekaligus pengusaha lokal di sebuah daerah di Jawa Timur, kini menjelma menjadi orang nomor satu di persepakbolaan Indonesia. Perjalanannya yang penuh warna dan dedikasi tinggi inilah yang mengantarkannya ke puncak.

Saya sendiri mengenal Pak Suswono sudah cukup lama. Tepatnya sejak saya masih menjadi seorang reporter di sebuah majalah olahraga pada tahun 2000an. Saat itu, Blambangan Raya yang kala itu bermain di Divisi II (sekarang Liga 3) mulai dilirik publik karena prestasinya yang cukup menjanjikan.

Sosok Suswono saat itu sudah cukup dikenal sebagai dokter kandungan yang dermawan dan peduli dengan kemajuan daerahnya. Ia pun tak segan-segan menggelontorkan dana pribadinya untuk membiayai Blambangan Raya. Tak heran jika tim ini menjadi salah satu yang disegani di level Divisi II.

Namun perjalanan Blambangan Raya tak selalu mulus. Ada kalanya mereka mengalami kesulitan keuangan hingga terpaksa menjual pemain-pemain terbaiknya. Suswono bahkan pernah menjual mobil mewahnya demi bisa mempertahankan tim kebanggaannya itu.

Meski dirundung masalah, Suswono tetap teguh pada pendiriannya. Ia yakin bahwa Blambangan Raya suatu saat nanti akan menjadi tim besar. Benar saja, pada tahun 2010, Blambangan Raya berhasil promosi ke Divisi I (sekarang Liga 2).

Dari Liga 3 ke Liga 1

Perjalanan Blambangan Raya terus berlanjut. Pada tahun 2014, tim ini berhasil promosi ke Liga 1 (kasta tertinggi di Indonesia). Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi sebuah tim yang berasal dari daerah kecil.

Kesuksesan Blambangan Raya tak lepas dari peran Suswono. Ia tak hanya menjadi penyandang dana, tapi juga motivator bagi para pemain dan pelatih. Suswono selalu menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan kekompakan.

Tak hanya di Blambangan Raya, Suswono juga aktif di organisasi sepakbola. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur.

Di bawah kepemimpinan Suswono, PSSI Jawa Timur mengalami banyak kemajuan. Salah satunya adalah dengan didirikannya Akademi Sepakbola Jawa Timur. Akademi ini bertujuan untuk melahirkan pemain-pemain muda berbakat yang akan memperkuat timnas Indonesia di masa depan.

Kini, Suswono telah meninggalkan jabatannya di PSSI. Namun, ia tetap aktif dalam dunia sepakbola. Ia mendirikan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pengembangan sepakbola usia dini.

Suswono merupakan sosok yang menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan pantang menyerah, semua mimpi bisa diraih. Ia juga menunjukkan bahwa sepakbola bukan hanya sekadar permainan, tapi juga bisa menjadi sarana untuk memajukan daerah dan bangsa.

Terima kasih Pak Suswono, atas semua dedikasinya untuk sepakbola Indonesia.