Sven-Goran Eriksson: Si Penakluk Berambut Pirang
Siapa yang tidak kenal dengan Sven-Goran Eriksson? Pelatih asal Swedia ini pernah menjadi buah bibir di dunia sepak bola, khususnya di Inggris, pada awal tahun 2000-an. Dengan gaya rambut pirangnya yang khas, ia berhasil membawa timnas Inggris meraih kesuksesan di kancah internasional.
Namun, di balik kesuksesannya, ada pula sisi lain dari Sven-Goran Eriksson yang jarang diketahui publik. Pria kelahiran Torsby, Swedia, pada 5 Februari 1948 ini ternyata memiliki perjalanan hidup yang cukup menarik.
Si Bocah Liar dari Swedia
Sven kecil tumbuh di sebuah desa terpencil di Swedia. Ia dikenal sebagai anak yang liar dan suka bertualang. Sepak bola menjadi pelariannya dari kehidupan yang membosankan.
"Saya selalu bermain sepak bola di jalanan bersama teman-teman saya," kenang Eriksson. "Itu adalah waktu yang menyenangkan, bebas dari segala kekhawatiran."
Karier Pelatih yang Mentereng
Setelah gantung sepatu sebagai pemain, Eriksson mengawali karier pelatihnya di Swedia. Ia berhasil membawa tim IFK Göteborg meraih gelar juara liga sebanyak tiga kali berturut-turut.
Keberhasilannya di Swedia menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Pada tahun 2001, Eriksson ditunjuk sebagai pelatih timnas Inggris. Di bawah asuhannya, The Three Lions meraih peringkat keempat di Piala Dunia 2002 dan 2006.
"Itu adalah masa yang luar biasa," ujar Eriksson. "Melatih timnas Inggris adalah mimpi yang menjadi kenyataan."
Kisah Asmara yang Menghebohkan
Selain kesuksesannya di lapangan, Sven-Goran Eriksson juga dikenal dengan kisah asmaranya yang kontroversial. Pada tahun 2004, ia terlibat skandal perselingkuhan dengan Ulrika Jonsson, seorang presenter televisi Swedia.
Skandal tersebut menggemparkan Inggris dan menjadi pemberitaan utama di seluruh dunia. Eriksson bahkan dijuluki sebagai "Sven the Scandanavian" karena aksinya yang dianggap tidak senonoh.
"Saya menyesali apa yang telah saya lakukan," aku Eriksson. "Saya telah menyakiti banyak orang, termasuk keluarga dan teman-teman saya."
Selepas Inggris
Setelah meninggalkan timnas Inggris pada tahun 2006, Eriksson melanjutkan karier pelatihnya di berbagai klub dan timnas. Ia pernah menangani Manchester City, Leicester City, dan timnas Meksiko.
"Saya telah belajar banyak selama menjadi pelatih," kata Eriksson. "Saya telah membuat banyak kesalahan, tetapi saya juga telah meraih banyak kesuksesan."
Kini, di usianya yang sudah menginjak 74 tahun, Sven-Goran Eriksson masih aktif berkarier di dunia sepak bola. Ia menjabat sebagai direktur olahraga klub Swedia, Karlstad BK.
"Saya masih mencintai sepak bola," ujar Eriksson. "Saya akan terus terlibat dalam dunia ini selama saya masih bisa."
Refleksi
Perjalanan hidup Sven-Goran Eriksson adalah sebuah bukti bahwa kesuksesan tidak selalu datang dengan mudah. Ada kalanya kita harus melewati jalan yang berliku dan menghadapi skandal yang menghebohkan. Namun, dengan kegigihan dan semangat juang, kita bisa meraih impian kita.
Seperti yang dikatakan Eriksson, "Jangan pernah menyerah pada impianmu. Teruslah berjuang, dan suatu saat nanti kamu akan mencapai tujuanmu."