Kakekku sering mengajakku naik ke beranda rumah. Di sana, kami duduk berdampingan, menikmati udara malam yang sejuk dan ditemani suara jangkrik yang seakan bernyanyi dengan riang. Kakek bercerita banyak hal, mulai dari pengalaman hidupnya, dongeng-dongeng yang menarik, hingga pelajaran hidup yang berharga.
Salah satu cerita yang paling sering diceritakan kakek adalah tentang "temurun". Menurutnya, temurun adalah ilmu yang diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang kita. Ilmu ini berisi berbagai pengetahuan, seperti pengobatan tradisional, cara bercocok tanam, dan bahkan cara mengusir roh jahat.
Kini, kakek telah tiada. Namun, kenangan tentang cerita-cerita temurunnya masih melekat di benakku. Aku terus mempelajari temurun, dan aku berharap suatu saat nanti aku bisa mewariskannya kepada anak cucuku.
Temurun tidak hanya sekadar ilmu. Temurun adalah warisan budaya, penghubung antara masa lalu dan masa depan. Temurun adalah suara leluhur yang terus menggema di hati kita, mengingatkan kita akan siapa kita dan dari mana kita berasal.
Mari kita jaga dan lestarikan temurun, agar generasi mendatang juga bisa merasakan kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.