Tiko: Kisah Haru Anak yang Merawat Ibunya yang ODGJ Selama 12 Tahun




Tiko, seorang anak berusia 23 tahun, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan kisahnya yang luar biasa. Selama 12 tahun, ia merawat ibunya, Eny Sukaesih, seorang penyintas gangguan jiwa yang terisolasi selama bertahun-tahun di sebuah rumah mewah terbengkalai di kawasan Jakarta Timur.
Kisah Tiko pertama kali terungkap pada awal tahun 2023 ketika tetangganya mengunggah video tentang kondisi mereka di media sosial. Video tersebut dengan cepat menjadi viral, menarik perhatian publik dan simpati. Sejak saat itu, banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi rumah Tiko untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Tiko lahir pada tahun 1998 dari pasangan Herman Moedji Susanto dan Eny Sukaesih. Herman adalah seorang pegawai BUMN, sementara Eny adalah seorang pegawai HRD di sebuah perusahaan swasta. Kehidupan keluarga Tiko dulunya bahagia dan berkecukupan.
Namun, kebahagiaan itu mulai pudar pada tahun 2010 ketika Herman meninggal dunia karena serangan jantung. Eny yang terpukul berat atas kepergian suaminya, mulai mengalami gangguan jiwa. Kondisi Eny semakin memburuk hingga ia mengunci diri di dalam rumah dan menolak untuk berinteraksi dengan siapa pun.
Keluarga Tiko yang lain pun menjauh karena tidak mampu menanggung beban merawat Eny. Tiko yang saat itu masih berusia 11 tahun, terpaksa tinggal bersama ibunya yang terisolasi. Ia harus merawat Eny dengan penuh dedikasi, meski dalam keterbatasan ekonomi dan pengetahuan.
Selama 12 tahun, Tiko berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan ibunya. Ia mengumpulkan air dari sumur tetangga, mencari makanan dari sisa-sisa yang dibuang, dan merawat Eny dengan obat-obatan yang ia peroleh dari puskesmas terdekat.
Kondisi rumah Tiko dan Eny sangat memprihatinkan. Rumah mewah itu telah menjadi kumuh dan tidak terawat. Namun, Tiko tidak pernah menyerah. Ia tetap merawat ibunya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
Kisah Tiko yang mengharukan telah menyentuh hati banyak orang. Pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat umum berlomba-lomba memberikan bantuan. Rumah Tiko dan Eny telah direnovasi menjadi lebih layak huni. Eny juga telah mendapatkan perawatan medis yang lebih baik sehingga kondisinya mulai membaik.
Tiko sendiri kini telah menjadi seorang pemuda yang kuat dan mandiri. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang pekerja sosial agar dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Kisahnya menjadi bukti bahwa cinta dan kasih sayang mampu mengatasi segala rintangan hidup.