Titik
Saya tahu, kalian pasti sudah sering mendengar tentang "titik". Tapi percayalah, kali ini akan berbeda.
Kisah titik yang mengubah hidupku
Awalnya, titik hanya sekedar tanda baca biasa bagiku. Tapi suatu hari, ketika aku sedang menulis sebuah esai penting, aku membuat kesalahan yang bodoh. Aku lupa menulis titik di akhir kalimat.
Akibatnya?
Esai itu dianggap tidak lengkap dan aku kehilangan banyak nilai. Bahkan, gara-gara kejadian itu, aku jadi takut menulis.
Namun, semua berubah ketika aku bertemu dengan seorang guru yang luar biasa. Dia mengajariku bahwa titik itu bukan hanya sekadar tanda baca. Titik adalah simbol kesempurnaan, finalitas, dan pencapaian.
Titik dalam kehidupan
Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa titik juga ada dalam kehidupan kita. Setiap momen penting, setiap pencapaian, ditandai dengan sebuah titik.
Bayangkan saja:
* Saat kita lahir, kita menangis tanda kehidupan. Itu adalah titik awal perjalanan kita.
* Saat kita lulus sekolah, kita menerima ijazah dengan titik-titik hitam di atasnya. Itu adalah titik akhir dari sebuah bab dan awal dari yang baru.
* Saat kita menikah, kita mengikat janji seumur hidup. Itu adalah titik bertemunya dua jiwa.
Pentingnya mengakhiri dengan titik
Namun, seperti dalam tulisan, titik juga penting dalam kehidupan. Kita harus belajar untuk mengakhiri hal-hal yang sudah selesai.
Kenapa?
Karena jika kita terus berpegang pada masa lalu, kita tidak akan bisa bergerak maju. Kita harus berani memberi titik pada hubungan yang tidak sehat, pekerjaan yang tidak memuaskan, atau kebiasaan buruk yang merugikan.
Kesimpulan
"Titik" hanyalah sebuah tanda kecil, tapi maknanya sangat besar. Itu adalah simbol kesempurnaan, pencapaian, dan akhir yang baru. Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah titik.
Mari kita semua belajar untuk menggunakan titik dengan bijak, baik dalam tulisan maupun dalam kehidupan.