Tragedi nahas Brazil. 183 jiwa penumpang dan awak tiada khabar berita.




Pada 29 November 2016, dunia dikejutkan dengan berita kemalangan pesawat di Colombia. Sebuah pesawat yang membawa pasukan bola sepak Brazil, Chapecoense, terhempas di pergunungan tidak jauh dari destinasinya. Tragedi itu meragut nyawa 71 orang, termasuk 19 pemain bola sepak.
Tragedi ini mengejutkan dunia bola sepak dan juga Brazil. Chapecoense adalah sebuah kelab kecil yang baru saja mencapai kejayaan besar dengan memasuki peringkat akhir Copa Sudamericana. Tragedi ini pun menjadi pukulan berat bagi dunia bola sepak Brazil, yang telah kehilangan banyak pemain berbakat dalam kecelakaan ini.
Setelah kejadian tragis itu, banyak pihak yang berduka dan memberikan penghormatan kepada para korban. Pemerintah Brazil juga menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Sejumlah pertandingan bola sepak di seluruh dunia juga ditunda sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.
Tragedi Chapecoense ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam dunia penerbangan. Banyak pihak yang menyerukan agar dilakukan peningkatan standar keselamatan penerbangan, terutama untuk penerbangan komersial yang membawa banyak penumpang.
Selain itu, tragedi ini juga menjadi bukti bahwa sepak bola memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang dari seluruh dunia. Dalam saat-saat duka seperti ini, dunia sepak bola bersatu untuk menunjukkan dukungan dan kasih sayang kepada para korban dan keluarga mereka.
Tragedi Chapecoense akan selalu dikenang sebagai salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola. Semoga para korban dapat beristirahat dengan tenang dan semoga keluarga mereka diberikan kekuatan untuk menghadapi kehilangan ini.