Tuhan, Izinkan Aku Berdosa




Dalam keheningan malam, aku duduk merenung, membiarkan pikiran ini mengalir bebas. Seperti aliran sungai yang tak terbendung, rasa bersalah dan penyesalan menggenang di hati ini. Aku tahu bahwa aku telah berbuat dosa, dosa besar bahkan. Aku sudah menyakiti orang yang kucintai, orang yang membuatku merasa hidup.

Aku tahu itu salah, tapi aku tidak bisa menahan godaan. Seperti seekor ngengat yang terpikat nyala lilin, aku mendekatinya tanpa pikir panjang. Aku membisikkan kata-kata yang tidak seharusnya kukatakan, melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kulakukan. Aku tahu aku akan menyesalinya di kemudian hari, tetapi kesenangan sesaat membutakan pikiranku.

Kini, aku terbangun dengan kenyataan pahit. Orang yang kucintai telah pergi, dan bersama kepergiannya, hatiku juga ikut hancur. Aku tersesat dalam kegelapan, tidak tahu bagaimana cara melanjutkan perjalanan ini. Aku merasa bersalah, sangat bersalah. Aku tahu aku pantas dihukum, tetapi tidak tahu bagaimana cara menebusnya.

Tiba-tiba, di kejauhan, aku mendengar sebuah suara. Suara itu lembut dan menenangkan, seperti bisikan malaikat. Suara itu berkata, "Tuhan, izinkan aku berdosa."

Awalnya, aku terkejut. Bagaimana mungkin aku meminta izin untuk berdosa? Bukankah Tuhan adalah sosok yang suci, yang tidak akan mentoleransi dosa?

Namun, suara itu terus bergema di kepalaku, berulang kali mengulang kata-kata yang sama. Dan perlahan-lahan, aku mulai mengerti. Tuhan tidak mengizinkanku berdosa karena Dia ingin aku berbuat jahat. Dia ingin aku merasakan akibat dari dosaku, agar aku menyadari kesalahanku dan berusaha menebus kesalahan itu.

Aku berlutut dan berdoa. Aku memohon pengampunan Tuhan, dan berjanji bahwa aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Aku tahu jalan yang harus kutempuh adalah jalan yang sulit, tetapi aku bertekad untuk menjalaninya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi aku percaya pada belas kasih Tuhan. Aku percaya bahwa suatu hari nanti, aku akan mendapatkan kembali kepercayaan orang yang kucintai, dan aku akan dapat menebus dosa-dosaku.

Aku berdiri dan memandang ke langit. Bintang-bintang berkelap-kelip terang, seperti mata malaikat yang mengawasiku. Aku merasa damai, mengetahui bahwa Tuhan selalu bersamaku, bahkan di saat-saat tergelapkupun.

Tuhan, izinkan aku berdosa, agar aku dapat belajar dari kesalahanku dan menjadi lebih baik.

Izinkan aku berdosa, agar aku dapat merasakan penderitaan orang yang kusakiti dan memahami kesalahanku.

Izinkan aku berdosa, agar aku dapat menebus kesalahanku dan menjadi orang yang lebih baik lagi.

Aku tahu ini adalah perjalanan yang panjang dan sulit, tapi aku akan menjalaninya dengan bantuan-Mu. Amin