Dalam video tersebut, tampak seorang anak Palestina yang terluka parah sedang digendong oleh paramedis. Luka menganga di kepalanya mengeluarkan banyak darah. Paramedis terlihat berjuang untuk menghentikan pendarahan, namun tak berhasil. Anak itu terus mengeluarkan darah hingga tak lama kemudian ia mengembuskan napas terakhirnya.
Saya tak bisa membayangkan kesedihan yang dirasakan keluarganya saat melihat video tersebut. Mereka kehilangan seorang anggota keluarga tercinta dengan cara yang begitu tragis. Kematian anak tersebut hanyalah salah satu dari banyaknya kematian anak-anak Palestina akibat konflik yang tak kunjung usai. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejak awal tahun 2023 saja, sudah ada lebih dari 40 anak Palestina yang tewas akibat kekerasan Israel.
Kejadian ini membuat saya semakin yakin bahwa dunia harus bersatu untuk menghentikan kekerasan terhadap anak-anak Palestina. Kita tidak boleh membiarkan anak-anak yang tidak berdosa menjadi korban dari konflik politik. Mereka berhak hidup dan tumbuh dalam damai, seperti anak-anak lainnya di dunia ini.
Sebagai umat manusia, kita semua wajib membela kebenaran dan keadilan. Kita tidak boleh menutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak Palestina. Mari kita bersama-sama mengutuk segala bentuk kekerasan dan menuntut dunia untuk mengambil tindakan nyata untuk melindungi anak-anak Palestina.
Setiap anak berhak hidup dan dilindungi. Tidak peduli dari mana mereka berasal, apa agama mereka, atau apa warna kulit mereka. Anak-anak adalah masa depan dunia, dan mereka berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.