Viral, Tapi Tidak Selalu Berbahaya




Di era digitalisasi ini, kata "viral" sudah tidak asing lagi di telinga kita. Konten yang viral biasanya menyebar dengan cepat dan luas di media sosial, menarik perhatian banyak orang. Sayangnya, tidak semua konten viral itu positif atau bermanfaat.

Terkadang, konten viral justru berisi hoaks, ujaran kebencian, atau informasi yang menyesatkan. Hal ini tentu saja bisa berdampak negatif pada masyarakat, mulai dari menimbulkan keresahan hingga merugikan orang lain.

Namun, di balik sisi negatifnya, konten viral juga bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Misalnya, konten viral yang mengangkat isu sosial, kampanye kesehatan, atau aksi kemanusiaan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.

Agar tidak mudah terpengaruh oleh konten viral yang negatif, kita perlu membekali diri dengan literasi digital. Kita harus bisa memilah dan memilih informasi yang kita konsumsi, serta tidak mudah termakan hoaks atau ujaran kebencian.

Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan konten viral untuk hal-hal yang positif. Misalnya, kita bisa membantu menyebarkan informasi penting atau kampanye yang bermanfaat melalui media sosial kita.

Pada akhirnya, viral atau tidak itu bukan tujuan utama. Yang lebih penting adalah bagaimana kita memanfaatkan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab.

    Ciri-ciri Konten Viral Positif:
  • Berisi informasi yang benar dan bermanfaat
  • Menginspirasi atau memotivasi orang
  • Membantu memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas hidup
    • Ciri-ciri Konten Viral Negatif:
  • Berisi hoaks atau informasi palsu
  • Mengandung ujaran kebencian atau SARA
  • Merugikan orang lain atau menimbulkan keresahan
  • Jadi, sebelum membagikan konten viral, yuk kita periksa dulu sumbernya. Pastikan itu dari sumber yang terpercaya dan tidak mengandung informasi yang merugikan.