Pernahkah anda mendapat telepon dari nomor tak dikenal, dan ketika diangkat, suara yang terdengar adalah dari seseorang yang anda kasihi, yang telah meninggal dunia? Bagaimana jika suara itu kemudian meminta bantuan?
Itulah yang terjadi pada Sarah, seorang wanita muda yang sedang mengalami patah hati. Di tengah malam, teleponnya berdering dan ia mendengar suara mendiang ibunya.
"Tolong aku, Sarah," suara itu memohon. "Aku tidak bisa keluar dari sini."
Sarah terkejut dan ketakutan. Ia mencoba bertanya di mana ibunya, tetapi suara itu terputus. Sarah kemudian mencoba menelepon kembali nomor itu, tetapi tidak tersambung.
Keesokan harinya, Sarah menceritakan kejadian itu kepada teman-temannya. Mereka menyarankan agar Sarah mencoba menghubungi kepolisian. Tetapi ketika Sarah melaporkan kejadian itu, polisi tidak percaya padanya. Mereka menganggap Sarah berhalusinasi atau mengalami gangguan mental.
Sarah tidak menyerah. Ia yakin bahwa suara yang ia dengar adalah suara ibunya. Ia pun memutuskan untuk menyelidiki sendiri.
Sarah mulai dengan mencari informasi tentang nomor telepon yang meneleponnya. Ia menemukan bahwa nomor itu adalah nomor telepon rumah di sebuah rumah kosong.
Sarah memberanikan diri untuk mengunjungi rumah itu. Ketika ia tiba, ia menemukan bahwa rumah itu sudah tidak berpenghuni selama bertahun-tahun. Sarah pun semakin bingung.
Sarah kemudian mencoba mencari informasi tentang penghuni terakhir rumah itu. Ia menemukan bahwa penghuni terakhir adalah seorang wanita tua bernama Mary. Mary telah meninggal dunia beberapa bulan lalu.
Sarah yakin bahwa Mary masih bergentayangan di rumah itu dan mencari bantuan. Sarah pun memutuskan untuk melakukan ritual memanggil arwah.
Pada malam ritual, Sarah menyalakan lilin dan mengucapkan mantra. Tiba-tiba, ia merasakan hawa dingin di ruangan itu. Ia kemudian mendengar suara langkah kaki mendekatinya.
"Sarah," suara itu berbisik. "Aku di sini."
Sarah menoleh dan melihat sosok Mary berdiri di depannya. Mary terlihat pucat dan lemah.
"Tolong aku, Sarah," kata Mary. "Aku tidak bisa keluar dari sini."
Sarah pun membantu Mary untuk keluar dari rumah. Mary kemudian menghilang, dan Sarah tidak pernah melihatnya lagi.
Sarah percaya bahwa ia telah membantu Mary menemukan kedamaian. Ia juga percaya bahwa suara telepon yang ia dengar adalah nyata. Itu adalah suara ibunya yang meminta bantuan.
Sarah tidak menceritakan pengalamannya itu kepada siapa pun. Ia merahasiakannya hingga akhir hayatnya.
Tetapi cerita Sarah terus diceritakan dari generasi ke generasi. Dan setiap kali seseorang mendengarnya, mereka akan bertanya-tanya: bagaimana jika suara telepon itu adalah dari seseorang yang kita kasihi, yang sedang meminta bantuan?