Zakir Naik




Siapakah Zakir Naik? Beliau adalah seorang pendakwah Islam yang cukup terkenal di Malaysia. Ceramah beliau yang berapi-api dan penuh dengan hujah yang kuat sering menarik perhatian ramai. Namun, beliau juga merupakan sosok kontroversial yang kerap memicu perdebatan di kalangan masyarakat.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang sosok Zakir Naik. Kita akan membahas perjalanan hidupnya, pandangan-pandangannya mengenai Islam, serta kontroversi yang pernah menjeratnya.
Perjalanan Hidup Zakir Naik
Zakir Naik lahir pada 18 Oktober 1965 di Mumbai, India. Ayahnya adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Naik lulus dari Kolese Kedokteran Topiwala di Mumbai pada tahun 1989. Namun, ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan dunia kedokteran dan mengabdikan diri pada dakwah Islam.
Pada tahun 1991, Naik mendirikan Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat dunia. Sejak itu, Naik aktif memberikan ceramah di berbagai negara, termasuk Malaysia, Indonesia, dan Amerika Serikat.
Pandangan Zakir Naik mengenai Islam
Naik dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi ajaran Islam yang murni. Ia percaya bahwa Islam adalah agama yang rasional dan sesuai dengan akal sehat. Dalam ceramah-ceramahnya, Naik sering membandingkan Islam dengan agama-agama lain dan menunjukkan persamaannya.
Naik juga menekankan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam. Ia percaya bahwa perpecahan dan pertikaian hanya akan melemahkan umat Islam. Ia juga menyerukan dialog yang damai dengan pemeluk agama lain.
Kontroversi yang Menjerat Zakir Naik
Meskipun ceramah-ceramah Naik sangat populer, ia juga merupakan sosok yang kontroversial. Beberapa pernyataan dan pandangannya telah menimbulkan kritik dari berbagai kalangan.
Salah satu kontroversi yang paling terkenal adalah ketika Naik dituduh mendukung terorisme. Dalam sebuah ceramah, Naik mengatakan bahwa jika ada seorang Muslim yang membunuh seorang teroris, maka ia akan masuk surga. Pernyataan ini memicu kecaman keras dari berbagai negara, termasuk India dan Malaysia.
Naik juga dikritik karena pandangannya mengenai wanita. Dalam sebuah ceramah, ia mengatakan bahwa wanita harus mengenakan jilbab dan tinggal di rumah. Pernyataan ini dianggap oleh banyak orang sebagai diskriminatif terhadap wanita.
Polemik Kedatangan Zakir Naik ke Malaysia
Pada tahun 2016, Zakir Naik diundang untuk memberikan ceramah di Malaysia. Undangan ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang mendukung kedatangan Naik, namun ada juga yang menentangnya.
Mereka yang mendukung kedatangan Naik berpendapat bahwa Naik adalah seorang ulama yang berwawasan luas dan ceramah-ceramahnya bermanfaat bagi umat Islam di Malaysia. Mereka juga mengatakan bahwa Naik tidak mendukung terorisme dan pandangannya mengenai wanita tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi mereka.
Sementara itu, mereka yang menentang kedatangan Naik berpendapat bahwa Naik adalah seorang ekstremis yang bisa menyebarkan ajaran kebencian. Mereka juga khawatir bahwa ceramah-ceramah Naik dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat Malaysia.
Polemik ini akhirnya sampai ke tingkat pemerintah. Pemerintah Malaysia memutuskan untuk mencabut izin tinggal Naik dan memintanya untuk meninggalkan negara tersebut. Naik pun meninggalkan Malaysia pada bulan Agustus 2017.
Penutup
Zakir Naik adalah sosok yang kontroversial dan pemikirannya sering mendapat sorotan. Meskipun ceramah-ceramahnya populer di kalangan sebagian masyarakat, namun ia juga banyak mendapat kritik. Polemik mengenai kedatangannya ke Malaysia menunjukkan bahwa masyarakat masih terpecah dalam menilai sosok Zakir Naik.